Rabu, 26 Mei 2010

BUDAYA MENDEM MENDEMAN




Lagi-lagi 'wong londo', orang barat, orang manca negara yang ngajari minum minuman keras. Dalam benak orang-orang barat 'mendem' merupakan hal yang tidak perlu diperdebatkan. Heran juga aku, di negri kita ini orang barat selalu mendapatkan prioritas. Ujian Nasional juga salah satunya harus 'gandem' nilai pelajaran Bahasa Inggris, padahal orang inggris tidak wajib bisa berbahasa indonesia, tak becus bahasa indonesia tidak ada pengaruhnya dalam mata pelajaran mereka. Banyak Siswa kita hanya nilai ujiannya kurang, terpaksa harus KO...Modar sambat-sambat tapi Pemerintah cuek aja. Saking stresnya nggak tanggung-tanggung konpensasinya lari ke Miras, sementara penegakan Miras di daerah-daerah meskipun sudah ada Perdanya, baru bisa ditindak lanjuti kalau ada laporan jelas dan penjualnya lupa tidak setor 'mel mel gedumel' katanya. Di satu sisi di tempat hotel-hotel mewah di ibu kota, Miras malah mendapatkan lisensi yang konon katanya khusus untuk menjamu turis manca negara...gak tanggung-tanggung PBB membolehkan, ada semacam protek bagi turis bebas bermiras-mirasan. Ironisnya di hotel-hotel yang sudah memegang lisensi kayak gitu malah diblokir para pengusaha dan wong-wong gede pribumi atau turis lokal yang mendem-mendeman.
Saya tidak akan berargumen dengan polecy penguasa yang selalu lembek menangani Miras, namun yang jelas dari sudut agama, tidak ada stupun agama yang menghalalkan minuman keras.
Budaya menghilangkan kepenetan pikiran atau stres yang sering dijadikan argumen ketika orang mendem perlu saya ingatkan bahwa siapapun dan kapanpun seseorang pasti mati. Percaya kepada Tuhan atau tidak seseorang pasti akan bertemu dengan 'mati'. Sesudah mati orang pasti dibangkitkan lagi di alam baka atau alam abadi atau alam akhirat. Orang pinter sekalipun belum percaya dengan akhirat tentu masih sempat berpikir dengan hati nurani bahwa mendem merusak diri sendiri dan dampaknya merusak tatanan kehidupan sosial.
Bagi yang percaya dengan ajaran agama tentu akan mengindahkan beberapa pernyataan Nabi Muhammad SAW yang antara lain :
1. Ada 10 macam yang dikutuk Alloh dalam urusan minuman keras : - peminumnya; - penyelenggara pesta minumannya; - pembawa dan yang dibawakan; - pedagangnya; - dagangannya; - penjual ecerannya; - pembelinya; - pemerasnya; - bos, pemiliknya; - petani yang menanam bahan mentahnya.
2. Pemabuk arak basin bangakainya, kelak ketika bangkit dari kuburnya, dikalungkan botol arak, dan gelas pegangannya, ular dan ketonggeng mengerumuni kulit dagingnya, kakinya beralaskan api yang menggegarkan otaknya, tempatnya di neraka bersama fir'aun dan haman.
3. Ada 10 bencana akibat mendem : - menempatkan diri menjadi maqom gila; - miskin dan sinting; - selalu cekcok dengan keluarga; - terhalang mengingat Alloh dan Sholat; - zina yang kadang zina dengan istrinya sendiri yang tampak secara lahir, padahal sudah bukan istrinya; - menjadi perintis kejahatan; - menghadapi hukum dunia dan akhirat; - tertolak amal baik dan tertolak doa dari teman atau saudaranya; - tak bisa bertanggung jawab atas keselamatan imannya.
4. Alloh berfirman tentang siksanya : " Setiap kulit mereka rusak, lalu Kami ganti dengan kulit yang baru agar merasakan pedihnya Adzab.....". - " Dengan air (hamim) itu hancur luluh isi perut dan kulit mereka, serta cambuk-cambuk besi siap memukul mereka.....!" - " Bagi Kami tiada bedanya mereka mengeluh atau bersabar, sama sekali tiada tempat bisa melarikan diri..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar